Pertumbuhan dokumen karya cetak dan rekam di Indonesia berlipat ganda dari waktu ke waktu. Apakah berbentuk buku, jurnal, majalah, software, rekaman suara, video selalu bertambah dari hari ke hari, sehingga membuktikan adanya ledakan informasi. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan yang sulit yaitu bagaimana cara seseorang jika mencari informasi yang tepat untuk memecahkan suatu masalah di tengah pertumbuhan data yang cepat. Salah satu jawabannya diantaranya adalah pemanfaatan bibliografi apakah dalam bentuk tercetak, atau elektronik. Dengan kata lain, bibliografi memberikan fakta-fakta penting untuk menemukan informasi yang diinginkan. Untuk mengetahui isi sebuah artikel jurnal, makalah, proposal riset atau karya tulis ilmiah lainnya.
Bisa dikatakan bahwa bibliografi itu berfungsi sebagai aturan di tengah kekacaubalauan dan kekhawatiran tentang perpustakaan yang menyimpan terlalu banyak koleksi, sehingga kesulitan untuk menemukan secarik informasi khusus di tengah menggunungnya informasi, atau menjawab sebuah pertanyaan, juga sebagai metoda untuk mengendalikan kekhawatiran akan informasi yang berlipatganda, adalah dengan bibliografi. Oleh karena itu bibliografi adalah Sumber referensi yang paling umum.
Bentuk bibliografi ini banyak didefinisikan orang, namun yang mempunyai makna umum adalah daftar record deskriptif yang disusun secara sistematis. Kata yang berasal dayi Yunani secara harafiah berarti penulisan buku, sebagai suatu praktik, adalah kajian akademis tentang buku sebagai objek fisik, budaya, dalam hal ini, dikenal sebagai bibliologi. Secara keseluruhan biliografi tidak terkait dengan isi buku, tetapi sumber-sumber dari buku- bagaimana dia dirancang, dicetak, disebarluaskan, dan dicetak kembali atau dikoleksi.
Banyak penyedia informasi memasang bibliografi terbaik menurut mereka, misalnya Di halaman Web, Amazon.con menerbitkanTop 10 bibliographies, juga All Web Hunt memnyajikan taut berbagai jenis bibliografi menurut subjek yang mereka anggap bagus.
Kebanyakan orang mendifinisikan bahwa bibliografi itu daftar buku, namun para ahli memaknainya dengan kajian sejarah dan kritik tentang buku tercetak. Di Perancis, pada akhir abad ke 18, istilah ini muncul dalam sains perpustakaan yakni teori dan pengetahuan tentang daftar buku. Di Amerika Serikat dan Inggris cendering membagi kedalam penandaan historis, analitis, dan kritis, bukan sekadar daftar.
Bibliografi, adalah daftar sistematis dan karya karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi bermula dari karya yang disitir pada akhir buku, dan anrtikel untuk melengkapi publikasi tersendiri. Sebagai karya terpisah, mereka mungkin dalam volume terkait seperti yang tampak pada di kanan atau pangkalan data bibliografis. Sebuah catalog perpustakaan, tidak dinamakan bibliografi, adalah punya sifat bibliografik. Karya bibliografi hambpir selalu dianggap sumber tertier.
Karya bibliografi berbeda dalam beberapa rinci, bergantung pada tujuan, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: Bibliografi enumerative (juga disebut compilative, referensi atau sistematis), yang menghasilkan gambaran publikasi dalam kategori tertentu, dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang mempelajari produksi buku pada jaman dulu, bibliografi sebagian besar difokuskan pada buku. Sekarang, kedua kategori tutupan bibliografi karya-karya dalam format lain termasuk rekaman, gambar gerak dan video, objek grafis, database, CD-ROMdan situs web.
Jika suatu buku atau artikel dicantumkan kedalam katalog atau bibliografi, pemustaka ingin mengetahui apakah buku atau artikel itu ada di perpustakaan dan bisa dibaca atau jika tidak terdapat di perpustakaan, apakah sedang di pinjam pemustaka lain, atau dapat diperoleh melalui jasa silang layan perpustakaan. Untuk yang terakhir ini, perlu konsultasi dengan petugas perpustakaan. Untuk mengetahui lebih jauh silakan diunduh artikel lengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar